KEBAHAGIAAN(se)MU
Setiap
orang mempunyai caranya sendiri untuk meraih kebahagiaannya. Ada yang bisa
mencintai dan dicintai oleh orang yang diharapkan, ada juga yang hanya bisa
dicintai seorang yang sebenarnya tak diharapkan olehnya. Bahkan, bagi sebagian
orang sepertiku, bahagia itu sangatlah sederhana dimana aku mencintai seorang
itu tanpa pernah berharap rasa ini terbalaskan.
Hampir setiap waktuku selalu dipenuhi bayang
yang ia goreskan dalam benakku. Melayang-layang disudut memori otak dan
memenuhi setiap ruangnya. Sangat indah. Ia terbangkan aku keluasnya cakrawala yang
membentang diangkasa. Bersamanya aku hidup dalam warnawarni kehidupan.
Bersamanya aku merasa bahwa kebahagiaan sudah kumiliki. Walau ku tahu,
kebahagiaan semulah yang ia hadirkan disetiap tatapan matanya.
Membiarkanku
untuk terus berjuang dan mempertahankannya sendirian sedikit banyak memang
menguras hati dan tenagaku. Tak dapat kupungkiri akupun juga ingin seperti
manusia normal lain. Yang dapat dicintai oleh makhluk Tuhan yang sangat
kuharapkan. Namun kembali lagi pada bekunya batukarang yang kau biarkan tumbuh
dihatimu, entah kemana kau gadaikan rasa peka yang Tuhan berikan kepadamu untuk
merasakan cinta yang hadir merasuk sukmamu.
Kau
acuhkan ku seakan aku hanyalah wayang yang bisa saja kau permainkan. Seakan aku
ini boneka kecil yang hanya bertugas menghiburmu tanpa pernah kau fikirkan
betapa inginnya aku untuk kau cintai. Harus kepada siapa lagi aku mengadu
tentang besarnya rasa sayang ini terhadapmu? Harus kepada siapa lagi
kuceritakan betapa berharganya hadirmu dihidupku? Dan harus kepada siapa lagi
kutanyakan bagaimana sesungguhnya perasaanmu itu?
Sayang,
maafkan aku yang masih terus menggandengmu dalam setiap doaku padaNya. Aku
hanya menceritakan apa yang aku rasakan kepada yang semestinya aku bercerita.
Bukan aku ingin mengadukan setiap rasa sakit yang kau beri, hanya saja aku
merasa lelah berjuang sendirian demi sebuah rasa bahagia. Kumohon, ikutlah
berjuang bersamaku. Memperjuangkan yang semestinya diperjuangkan. Aku tak ingin
kau mendapat karma dari semua yang kau lakukan kepadaku. Bukan aku menyumpahimu
untuk merasakan sakit yang kurasa, namun aku masih teringat bahwa katamu
didunia ini ada sebuah hukum sebab-akibat.
Izinkanku untuk mencairkan hatimu yang telah membeku
karena luka dimasalalu. Berjuanglah bersamaku dan teruslah disampingku. Sehingga
tak ada lagi kata bahwa salah satu diantara kita lelah karena berjuang
sendirian. Ya.. engkau dan aku akan menjemput kebahagiaan kita bersama. Berdua.
Komentar
Posting Komentar