Me- dan Di-

            Mencintai dan Dicintai adalah dua hal yang menjadi dasar terbentuknya rasa manusia. Dua kata yang harus menjadi kesatuan dalam kehidupan didunia ini. Saling melengkapi dan terus melengkapi. Karena apabila hanya satu yang tumbuh maka itu menjadi perjuangan sepihak.
            Apalah artinya hidup apabila seseorang tak dapat mencintai, baik mencintai dirinya maupun sekitarnya. Jika dalam hidup ia tak dapat mencintai maka cepat atau lambat dirinya akan mati kelaparan didalam segudang roti.
            Dan apalah artinya hidup apabila seseorang tak dicintai. Sungguh, dunia terasa sempit, menyiksa dan mematikan. Jangankan berwarna, ada setitik warna putihpun mungkin tidak. Hanya hitam, legam dan kelam. Mengerikan memang, saat kita harus menghadapi segala kenyataan dalam kehidupan ini tanpa seseorang yang mencintai kita. Jika sudah begini, dunia seakan tak berpihak kepada kita dan ini semua berjudul kenestapaan.
            Katakan padaku manusia mana yang mau hidup tanpa dicintai? Tanah saja ingin selalu dicintai air, apalagi manusia? Munafik memang jika kita hanya ingin dicintai seseorang tanpa mau (belajar) mencintai dirinya. Karena kau tahu, cinta itu hubungan timbal balik antar makhluk dibumi ini. Bukan hubungan satu pihak yang memperjuangkan. Sekali lagi, ini hubungan me- dan di-
            Namun kembali lagi pada sifat dasar manusia yang selalu ingin di- tanpa mau me- seperti dalam kehidupan cinta manusia pada umumnya dimana hanya salah satu pihak yang terus-terusan memperjuangkan tanpa uluran tangan pihak lain. Ini semua akan sama dengan kita jatuh cinta kepada diri kita sendiri yang sedang jatuh cinta. Kita takkan peduli betapa bersusah payahnya perjuangan untuk seseorang yang kita cinta sekalipun ia tak berniat menanggapinya.
            Cinta bukanlah suatu simbiosis parasitisme yang merugikan sebelah pihak. Cinta bukan pula pelengkap dalam kehidupan yang dapat digantikan dan dihapuskan. Cinta adalah kebutuhan bagi setiap insan dunia yang paham akan makna cinta. Cinta itu seperti angka delapan yang berliku namun tak pernah putus. Ia adalah kata tak terdefinisi, karena cinta yang hadir dalam individu membawa pesona masing-masing.

Komentar

Postingan Populer